ONBORDES

Saturday, January 7, 2012

Daun Pintu

Daun pintu yang kita kenal sekarang dibuat dengan berbagai macam cara penyambungan. Daun pintu masif yang terdiri dari selembar papan utuh sudahsangat jarang ditemui karena langkanya kayu utuh seukuran daun pintu. Pintu  masif semacam ini kini menjadi barang antik yang harganya sangat tinggi. Penyambungan beberapa buah papan untuk membentuk sebuah daun pintu lebih efisien karena kayu-kayu yang ukurannya lebih kecil dan lebih murah bisa dimanfaatkan.

Berdasarkan konstruksinya, jenis daun pintu terdiri atas pintu papan, papak, dan panil.


Pintu Papan

Daun pintu jenis ini terbentuk dari gabungan papan yang diikat dengan rangka kayu di baliknya. Masing-masing papan yang tebalnya 1,8–2,4 cm dan lebarnya sekitar 14 cm tersebut disusun kemudian disatukan dengan papan horisontal di bagian atas dan bawahnya.

Untuk memperkuat sambungan, ditambahkan pengikat berupa papan diagonal di antara papan horisontal tadi. Engsel dipasang pada kedua rangka horisontal. Daun pintu jenis ini sudah jarang

digunakan untuk rumah tinggal. Karena konstruksinya sederhana, saat ini daun pintu papan kadang digunakan untuk pondok di kebun atau pintu pagar kayu.


Pintu Papak

Pintu papak ada yang terbuat dari satu lembar multipleks, ada juga yang terdiri dari dua lembar multipleks. Jika yang digunakan hanya satu lembar, ukuran multipleks yang dipakai setebal 3,6–4,5 cm. Pada jenis ini, rangka pintu yang berfungsi memperkuat lembaran multipleks terletak pada sisi-sisi luar multipleks. Untuk pintu yang terdiri dari dua lapis multipleks, biasanya tebal multipleks yang dipakai adalah 4 mm. Kedua lapisan multipleks tersebut dipasang menutupi rangka pintu, sehingga dari luar pintu tampak mulus tanpa sambungan.

Daun pintu papak ini masih banyak digunakan, terutama di rumah-rumah menengah. Biasanya para pengembang menggunakan jenis ini untuk rumah tipe 45 ke bawah. Pintu papak harganya relatif murah, karena menggunakan bahan multipleks. Tetapi pintu jenis ini tidak begitu awet, lapisan multipleksnya mudah mengelupas. Karena alasan itu, pintu daun papak lebih cocok digunakan untuk ruangan di bagian dalam rumah.




 


Pintu Panil

Jenis ini merupakan yang paling umum digunakan untuk rumah tinggal saat ini. Daun pintu panil terbentuk dari sebuah bingkai yang tengahnya diisi oleh lembaran kayu masif atau multipleks. Bingkai tersebut dibentuk dari 4 bidang papan yang tebalnya 4–8 cm dan lebarnya 3,6–12 cm. Sedangkan untuk panilnya (bagian dalam) dipakai papan yang tebalnya antara 1,8–2,4 cm. Karena kekuatan utama pintu panil terletak pada bingkainya, sambungan yang membentuk bingkai segi empat harus benar-benar kuat. Pada sambungan di sudut, sebaiknya tidak menggunakan paku atau sekrup, tetapi menggunakan lem, sehingga ukuran potongan kayu harus benar-benar pas. Bagian panil yang ukurannya lebih tipis tidak ikut menanggung beban daun pintu, karenanya bagian ini bisa menggunakan bahan yang berbeda, misalnya panilnya diganti dengan kaca atau dengan jalusi (krepyak). Bentuk pintu yang berupa panil terpisah, memudahkan pembuatan berbagai variasi model, misalnya panil yang terbagi menjadi 2, 4, 6, atau bahkan 8 kotak. Panil ini juga bisa dibuat lengkung di dalam maupun di atasnya. Karena keluwesan bentuk dan harganya yang relatif tidak mahal, daun pintu panil merupakan yang terpopuler saat ini.



 



Macam-macam Kayu

Kayu yang digunakan sebagai bahan pembuat pintu banyak macamnya, mulai dari kayu jati, samarinda, meranti, sampai papan kayu buatan seperti multipleks. Sama seperti barang – barang lain yang berbahan baku kayu, kualitas dan harga sebuah pintu juga tergantung dari jenis kayunya. Semakin tinggi “kelas” kayunya, semakin mahal pintu tersebut.

Jati, sebagai kayu yang berkualitas prima, juga dipakai sebagai bahan pintu. Namun karena mahal, pintu jati jarang ditemui. Biasanya pintu kayu jati merupakan pintu masif yang tidak lagi mengunakan rangka. Walaupun demikian, kayu jati juga ada yang dibuat sebagai pintu panil. Untuk membedakan kayu yang satu ini dengan jenis lain, bisa dilihat dari urat kayunya. Kayu jati

mempunyai urat yang tegas dan lebar - lebar. Warna kayunya sendiri coklat tua, tetapi pada jati muda warna coklatnya lebih pucat.

Untuk kekuatan, kayu jati memang nomor satu. “Sampai 100 tahun pun kayu jati tetap bertahan,” Tentunya ini diimbuhi dengan perlakuan dan perawatan yang wajar.

Jenis kayu lain yang sering dijadikan bahan baku pintu adalah kamper. Berdasarkan kampung halamannya, kayu kamper ada dua jenis, yaitu kamper Sumatera (singkil) dan kamper Kalimantan (Samarinda). Yang lebih banyak dipakai adalah kamper Samarinda, yang memiliki kualitas lebih baik dibandingkan kayu singkil dan uratnya lebih halus. Kayu jenis ini tahan sampai sekitar 20 tahun. Namun, harganya juga lebih mahal.

Meranti merupakan jenis kayu lain yang sering digunakan sebagai pembuat daun pintu. Dengan kualitas di bawah kayu kamper,  meranti yang mampu bertahan 5–10 tahun, harganya lebih murah. Kayu jenis ini dikenal tahan cuaca, namun kadang tidak tahan terhadap rayap. Selain jenis-jenis tadi, masih ada janis kayu bangkirai, nyatoh, ramin, dan sungkai. Dua jenis kayu yang disebut terakhir lebih banyak dimanfaatkan sebagai pelapis. Sama seperti pembuatan barang – barang lain dari kayu, proses pengeringan kayu sangat menentukan kualitas daun pintu. Kayu yang kering merata akan sangat menguntungkan karena tidak akan mengalami penyusutan ketika sudah jadi.

Penyusutan dapat mengakibatkan sambungan-sambungan merekah, atau pintu tidak bisa menutup dengan rapat. Pengeringan biasa dilakukan dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari atau dengan dipanaskan di oven.

Kayu hasil penjemuran kualitasnya lebih rendah dibandingkan kayu oven. Karena dengan penjemuran, kayu hanya kering di bagian kulitnya. Lain halnya dengan pengeringan oven. Panas oven yang tinggi dan merata akan membuat kayu kering sampai ke dalam-dalamnya.

Tetapi kualitas tentu berpengaruh pada harga. “Perbedaan harga antara kayu non-oven dan kayu oven sampai Rp 1 juta per meter kubik.


Finishing Pintu

Karena bahan dasarnya sama,  finishing untuk pintu jenis apapun umumnya serupa. Finishing yang banyak dijumpai adalah pelitur, melamik, duco, dan cat. Ketiga jenis pelapis pertama akan menampilkan urat-urat kayu, sedangkan cat akan menghasilkan lapisan yang tebal dan berwarna. Lapisan sejenis pelitur tersedia juga dalam berbagai warna, tetapi karena transparan, karakter alami

kayu akan tetap terlihat. Pelitur merupakan pelapisan yang paling standar, yang biayanya juga lebih murah. Pelapisan ini dilakukan dengan pengolesan menggunakan kuas.

Sementara itu, melamik, bahan pelapis yang kelasnya lebih tinggi dari pelitur, digunakan dengan cara disemprot. Harga melamin dua kali lebih mahal ketimbang pelitur. Pelapis lain yang tersedia adalah duco, yang memberi jaminan ketahanan lebih lama dan harganya yang mencapai 5 kali pelitur. Ornamen Daun Pintu Berbagai ornamen pintu kini tersedia di pasaran. Pintu panil banyak

digunakan karena bentuk dan bahannya sangat mudah dimodifikasi. Sejumlah ornamen daun pintu panil yang bisa ditemui antara lain, lis timbul, lis tambang, serta ukiran. Ornamen ini ditambahkan ke daun pintu dengan cara ditempel dengan lem.

Lis timbul digunakan untuk menutup sambungan antara bingkai dan panil pintu, sehingga tampak lebih rapi. Variasi lain dari lis adalah lis tambang, yang alur-alurnya seperti tali tambang. Lis-lis ini merupakan hasil fabrikasi. Saat pemasangan di daun pintu, lis ini dipotong-potong disesuaikan dengan bentuk panil. Ukiran pada daun pintu yang banyak ditemui saat ini berupa tempelan. Pengerjaan tempelan ukir lebih efisien dan murah. Panil pintu mungkin saja diukir langsung, tetapi

biayanya akan lebih mahal. Motif ukiran yang tersedia sangat beragam, mulai dari bentuk bunga, daun, buah anggur, sampai pita.

Anda yang sedang mencari-cari daun pintu kayu, sekarang bisa mulai membanding-bandingkan kebutuhan Anda dengan berbagai pilihan yang tersedia di pasar. Ingat, jangan tergiur dengan kemolekan ornamen luarnya saja.Yang lebih penting, kenali bagian dalam daun pintu dengan lebih cermat.

 


Labels:

1 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home