ONBORDES

Saturday, January 7, 2012

Batako

Batako merupakan batu buatan yang pembuatannya tidak dibakar, bahannya dari tras dan kapur, juga dengan sedikit semen portland. Pemakaiannya lebih hemat dalam beberapa segi, misalnya: per m2 luas tembok lebih sedikit jumlah batu yang dibutuhkan, sehingga kuantitatif terdapat penghematan. Terdapat pula penghematan dalam pemakaian adukan sampai 75%. Beratnya tembok diperingan dengan 50%, dengan demikian juga pondasinya bisa berkurang.

Namun demikian masih lebih mahal jika dibanding dengan bata kapur. Bentuk batu batako yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang cukup, dan jika kualitas batu batako baik, dinding batako tidak perlu diplester. Batu batako dapat dibuat dengan mudah dengan alat-alat atau mesin yang sederhana dan tidak perlu dibakar. Namun bahan bangunan tersebut masih baru di Indonesia, cara-cara pembuatan, pemakaian pemasangan maupun adukan-adukannya dapat dipelajari dengan seksama.

Tras dan kapur dengan perbandingan 5 : 1 jika kualitas tras cukup baik,  jika perlu ditambah dengan sedikit semen portland, diaduk sebaik-baiknya dalam keadaan kering. Tempat pembuatan adukan harus bersih dan terlindung dari hujan. Kemudian adukan yang kering diaduk dengan air secukupnya. Untuk mengetahui kadar air dari suatu adukan dibuat bola-bola adukan, yang digenggam-genggam pada telapak tangan. Apabila bola adukan dijatuhkan hanya sedikit berubah bentuknya, maka kandungan air dalam adukan itu terlalu banyak, dan bila dilihat telapak tangan tidak berbekas air, maka kadar air adukan tersebut kurang. Jikalau kadar air tercapai dengan tepat, perataan dapat dimulai.

Batu-batu yang baru dicetak disimpan dalam los agar terhindar dari panas matahari maupun air hujan, kemudian diletakkan berderet di rak dengan tidak ditimbun. Masa perawatan 3 hari sampai 5 hari, guna memperoleh pengeringan dan kemantapan bentuk. Biarkan masih dalam los dan biarkan selama 3 minggu sampai 4 minggu untuk memperoleh proses pengerasan. Di samping itu diusahakan agar di tempat sekitarnya udara tetap lembap.






 Gambar Beberapa Macam Bentuk Batako



Keterangan:


  1. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding luar.

  2. Panjang 40 cm, lebar 20 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai penutup pada sudut-sudut dan pertemuan.

  3. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, untuk dinding pengisi dengan tebal 10 cm.

  4. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, berlubang, batu khusus sebagai penutup pada dinding pengisi.

  5. Panjang 40 cm, lebar 10 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khusus untuk dinding pengisi dan pemikul sebagai hubungan-hubungan sudut dan pertemuan.

  6. Panjang 40 cm, lebar 8 cm, tinggi 20 cm, tidak berlubang, batu khususuntuk dinding pengisi.

  7. Pada pemakaian batu batako diperhatikan hal-hal berikut.



    1. Disimpan dalam keadaan cukup kering.

    2. Penyusunan batu cetak sebelum dipakai cukup setinggi lima lapis, untuk keamanan dan juga untuk memudahkan pengambilan.



  8. Pada pemasangan tidak perlu dibasahi terlebih dahulu, serta tidak boleh direndam air.

  9. Untuk pemotongan batu batako dipergunakan palu dan tatah untuk membuat

  10. goresan pada batu yang akan dipatahkan.



 Gambar Mesin Cetak Batako dan Pemasangan Batako





  Gambar Industri Batako



Aturan batu buatan yang tidak dibakar (batako) sebenarnya tidak berbeda dengan aturan batu merah. Pada prinsipnya sistem pemasangannya menggunakan aturan pemasangan batu bata. Pada sudut bangunan diberi papan mistar yang menentukan tingginya lapisan masing-masing, sehingga pada tiap-tiap pemasangan lapisan dapat diberi tali pelurus.

Pemasangan batu batako terakhir selalu di tengah-tengah. Untuk memperkuat dinding batu batako juga digunakan rangka pengkaku yang terdiri dari kolom atau balok beton bertulang yang dicor di dalam lubanglubang batu batako. Kolom beton ini selalu dipasang di sudut-sudut, pertemuan dan persilangan dinding seperti terlihat pada gambar diatas. Jika dinding bersilangan salah satu dinding terdiri dari batu batako yang tidak berlubang, maka digunakan angker besi beton 3/8".

Beberapa aturan pemasangan batako adalah seperti dilihat pada gambar – gambar berikut.




Gambar Aturan Pemasangan Batako



Gambar Pemasangan Batako


Menyusun dinding pasangan-batu beton.


  1. Bantalan adukan ditebar pada fondasinya.

  2. Lapisan-arah pertama dari blok untuk pasangan sudut-antar diletakkan di atas adukannya.

  3. Adukan untuk siar pasangan pelopor diberikan pada ujung setiap blok dengan cetok sebelum bloknya diletakkan.






Pemasangan Batako



  1. Pasangan pelopor dibangun lebih tinggi. Adukan biasanya diberikan hanya pada cangkang muka bloknya dan tidak diberikan pada badannya.

  2. Ketika setiap lapisanpasangan dibentang, tingginya secara teliti diperiksa entah menggunakan mistar lipat, atau seperti yang ditunjukkan di sini, batang-ukur tingkat yang ditandai dengan tinggi setiap lapisan-pasangan.




  Gambar Pemasangan Batako Sudut



  1. Setiap lapisan-arah baru juga diperiksa dengan alat sipat-datar untuk memastikan bahwa lapisan itu mendatar dan tegak lurus. Waktu yang diluangkan untuk memastikan pasangan sudut antarnya telah akurat akan cukup diimbangi oleh ketelitian dinding dan kecepatan penyusunan di antara pasangan pelopor.





 Gambar Pemasangan Batako




  1. Siar pasangan sudut-antar dirapikan menjadi profil konkaf.

  2. Sikat lunak akan membuang remah-remah setelah perapian cetok konkaf tadi.

  3. Sebuah benang tukang batu dipertahankan tetap tegang di antara pasangan pelopor pada blok tali-sipat.






Gambar Pemasangan Batako



  1. Lapisan-pasangan blok di antara pasangan pelopor disusun dengan cepat, dan disebariskan hanya dengan tali-sipat; tidak diperlukan lagi batang ukur tingkat atau alat sipat-datar. Tukang batunya telah menebarkan adukan siar kasuran dan memberi “olesan adukan tepi” siar kasurannya untuk beberapa blok.





Gambar Pemasangan Batako



  1. Setiap lapisan-pasangan blok penyisip diakhiri dengan blok-tutup, yang harus disisipkan di antara blok yang telah dibentang.

  2. Siar kasuran blok – blok yang telah disusun diberi olesan-adukan tepi.

  3. Kedua ujung blok-tutup diberi olesan-adukan tepi, dan blok ini diturunkan secara cermat ke tempatnya.


Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]



<< Home